Agil Oktaryal lahir di Padang Pariaman, Sumatera Barat. Meraih gelar sarjana hukum dari Universitas Andalas, Padang dengan predikat cumlaude dan gelar master di bidang hukum dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dengan konsentrasi hukum tata negara yang juga berpredikat cumlaude. Ia juga berfokus pada isu legislasi, peradilan, lembaga negara, demokrasi, dan korupsi politik..

Agil bergabung dengan Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK) sejak 2019. Awal bergabung Agil langsung terlibat banyak dalam penelitian hukum dan kebijakan di PSHK, salah satunya adalah reformasi regulasi melalui pembentukan Badan Regulasi Nasional di Indonesia. Selain itu, keaktifannya di berbagai advokasi seperti penyelamatan KPK, amandemen konstitusi, penegakan hukum pemilu, dan kode etik peradilan membuatnya langsung merasa cocok di PSHK. Menurutnya PSHK adalah tempat yang bisa memberi ilmu, dukungan, dan ruang untuk melakukan kerja-kerja advokasi yang berpihak pada nurani dan kebenaran tersebut.

Sebelumnya Agil tercatat sebagai peneliti di Indonesian Legal Rountable (ILR), Jakarta dan peneliti pada Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Fakultas Hukum Universitas Andalas. Semasa kuliah, Agil juga menjabat sebagai Ketua Umum Perhimpunan Mahasiswa Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Andalas (PMTN FHUA) dan Ketua Umum sekaligus Pendiri Komunitas Debat dan Penulisan Hukum (Kombad Justitia) Fakultas Hukum Universitas Andalas.

Di tengah kesibukannya sekarang, Agil juga aktif menulis baik di jurnal, media cetak lokal maupun nasional. Pada 2017, Agil menerima penghargaan Soetandyo Award and Scholarhip dari Universitas Airlangga. Selain itu, Agil juga pernah ikut berperan langsung dalam rangka penguatan kelembagaan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) dalam sistem ketatanegaraan Indonesia dengan menempati posisi sebagai Staf Ahli Badan Pengembangan Kapasitas Kelembagaan DPD RI (2018-2019).