Yayasan Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (YSHK) didirikan pada 1 Juli 1998. Didirikan oleh beberapa akademisi, advokat, dan mahasiswa hukum, YSHK bermaksud untuk ikut mendorong berbagai upaya reformasi hukum di Indonesia pascareformasi 1998.
YSHK memulai kiprahnya pada 1998 dengan mendirikan Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK) yang hingga kini telah menjalankan berbagai penelitian dan advokasi yang berkontribusi signifikan bagi perbaikan hukum di Indonesia. Dengan rata-rata 10 penelitian setiap tahun, PSHK telah membangun reputasi yang baik dalam penelitian bersama dengan berbagai kementerian, lembaga parlemen, dan lembaga peradilan di Indonesia.
Saat ini, ada dua penelitian PSHK yang sedang berjalan, dilaksanakan bersama-sama dengan Mahkamah Agung Republik Indonesia. PSHK juga aktif menjalankan berbagai advokasi hukum bersama berbagai organisasi masyarakat sipil, khususnya dalam isu penegakan hukum, antikorupsi, hak asasi manusia, kelestarian lingkungan, dan keberpihakan kepada masyarakat marjinal. PSHK juga secara rutin dan berkesinambungan membangun keahlian dan melaksanakan pelatihan perancangan peraturan perundang-undangan (Legislative Drafting Training). Peserta pelatihan PSHK meliputi anggota parlemen, kementerian, organisasi masyarakat sipil, jurnalis, dan berbagai perusahaan. Hingga kini, lebih dari 1.000 alumni telah dihasilkan oleh pelatihan PSHK ini.
Pada 2000, YSHK ikut mendirikan Hukumonline.com yang merupakan inovasi baru yang terus berkembang dalam bidang penyediaan informasi hukum di Indonesia. Hukumonline.com kini telah menjadi portal hukum terdepan di Indonesia dengan lebih dari 4 juta pengunjung setiap bulan dan 130.000 anggota terdaftar yang menggunakan layanan informasi hukumnya.
Pada 2006, YSHK mendirikan Daniel S Lev Law Library. Nama perpustakaan ini diberikan sebagai penghormatan kepada alm. Prof. Daniel S Lev (1933—2006) yang merupakan guru, sahabat, dan pendukung penting bagi organisasi YSHK. Di perpustakaan itu, juga terdapat ruang Prof. Koesnadi Hardjasoemantri (1926—2007) yang juga sejak awal memberikan banyak sekali bimbingan bagi organisasi YSHK. Perpustakaan hukum Daniel S Lev kini mengelola lebih dari 15.000 koleksi dan telah menjadi sebuah perpustakaan publik yang tidak hanya berfungsi sebagai sumber referensi, tetapi digunakan publik sebagai tempat bertemu, berdiskusi, menyatakan sikap, dan berbagai kegiatan lain untuk mendorong reformasi hukum di Indonesia
Dengan pengalaman lebih dari sepuluh tahun mengelola lembaga penelitian, perpustakaan hukum, dan media informasi hukum, YSHK memutuskan untuk mengambil langkah inovasi berikutnya pada 2011, yaitu mendirikan Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera. STH Indonesia Jentera didirikan atas dasar kepercayaan bahwa hukum di Indonesia harus terus dirawat dan dibangun agar dapat menjadi medium penggerak dalam mencapai Indonesia yang demokratis, berkeadilan, dan sejahtera. Karena itu, pendidikan hukum yang berkualitas menjadi sangat penting untuk menghasilkan praktisi hukum yang mempunyai kecakapan dan integritas tinggi dalam mendukung upaya reformasi hukum di Indonesia.