Ini adalah pelatihan ketiga dari serangkaian pelatihan bahasa Indonesia. Itu juga berarti merupakan pelatihan terakhir. Ada yang berbeda dengan pelatihan yang diselenggarakan pada 4 Desember 2012. Selain topik yang diberikan lebih mendetil dari sebelumnya—yaitu ejaan yang disempurnakan, Amalia Puri Handayani juga tidak sendiri menjadi trainer. Rizky Argama ikut turun tangan.
Memulai sesi, Amalia dan Argama memberikan sekumpulan kertas kepada setiap kelompok peserta. Kertas-itu sudah dibubuhi kata-kata baku dan nonbaku. Peserta berdiskusi untuk mengklasifikasikan kata-kata baku dan nonbaku. Menariknya, ada banyak kata-kata dalam bahasa Indonesia yang membuat ragu untuk memasukkannya ke dalam kelompok baku atau nonbaku. Metode belajar bersama inilah yang dapat membantu peserta mengingat kata-kata bakunya.
Pelatihan dilanjutkan dengan penjelasan akan beberapa diksi yang sering kali kurang tepat penggunaannya, seperti sementara dan sedangkan, jika dan maka, serta semua dan seluruh. Maka itu, contoh-contoh kalimat yang kurang efektif karena mengandung pengulangan di dalamnya juga ditunjukkan. Sampailah peserta pada tahap akhir pelatihan. Ada satu tulisan yang belum disunting dalam kertas plano. Setiap kelompok berdiskusi untuk menjadikan tulisan itu berisi kalimat-kalimat efektif. Selanjutnya, peserta semakin siap untuk menulis! (APH)