Jarak antara pelatihan bahasa Indonesia pertama dan kedua adalah tiga bulan. Kesibukan organisasi membuat waktu untuk melanjutkan pelatihan jatuh pada 2 Oktober 2012. Meskipun demikian, keseruannya bukan berarti memudar, bahkan semakin menyenangkan. Apalagi, pelatihan yang masih diberikan oleh Amalia Puri Handayani ini juga dihadiri oleh beberapa orang dari luar PSHK, yaitu dari inibudi.org.
Setelah bicara tentang “paragraf“ di pelatihan pertama, kali ini “kalimat” adalah topik yang diangkat. Pelatihan dimulai dengan sesi bisik-bisik antarpeserta yang terbagi dalam dua kelompok. Bisik-bikis itu dilakukan untuk menggambarkan bahwa kalimat lebih mudah diingat jika bermakna. Kemudian, pelatihan dilanjutkan dengan pemberian enam siasat untuk membuat kalimat efektif.
Seselesainya penjelasan siasat tersebut, peserta mengambil satu kartu dari sekian banyak yang ada. Dibuatlah satu kalimat dari apa yang ada di dalam kartu oleh setiap orang. Serunya, kalimat itu digabungkan dengan kalimat teman-teman sekelompok sedemikian rupa hingga membentuk satu cerita baru. Tiap kelompok memutar otak untuk merangkai satu cerita yang cukup berterima dan juga berkalimat efektif. Tentu saja, tak hanya siasat yang didapat, juga tawa akibat cerita kelompok yang begitu menghibur. (APH)