Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK) berjumpa secara daring dengan Asian Civil Society Research Network (ACSRN) dan Citizen Congress Watch (CCW) pada Rabu (10/5/2023).
ACSRN adalah jejaring akademisi dan organisasi masyarakat sipil (OMS) dari wilayah Asia, Eropa, Australia dan Selandia Baru, serta Amerika Utara, yang berupaya meningkatkan kolaborasi dan pertukaran pengetahuan antaranggota.
Sementara itu, CCW adalah koalisi 48 organisasi masyarakat sipil Taiwan yang bekerja di bidang pemantauan parlemen. CCW secara rutin melakukan evaluasi terhadap legislator setiap enam bulan sekali dan merilis daftar anggota parlemen yang dianggap baik sehingga dapat menjadi “daftar panutan” untuk publik.
Dalam pertemuan tersebut, Direktur Eksekutif PSHK, Rizky Argama, menyampaikan perjalanan PSHK selama ini dalam melakukan riset, pemantauan parlemen dan peradilan, serta kerja-kerja advokasi. Gama–begitu ia biasa disapa–juga berbagi hasil riset PSHK terbaru seperti pemantauan legislasi selama pandemi Covid-19, kajian reformasi regulasi, studi mengenai online dispute resolution, hingga studi soal pelindungan dan peluasan ruang gerak masyarakat sipil di Indonesia.
PSHK menyambut baik rencana kolaborasi dengan ACSRN maupun CCW. Beberapa potensi kerja sama yang telah teridentifikasi, antara lain, penulisan riset terkait pemantauan parlemen serta keterlibatan dalam konferensi akademik. Selain para perwakilan ACSRN dan CCW, pertemuan tersebut dihadiri pula oleh Profesor Akihiro Ogawa dari The University of Melbourne. Sementara itu, dari PSHK, selain Gama hadir pula Eryanto Nugroho dan Ronald Rofiandri.