Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK) mengadakan sesi informasi daring mengenai pengalaman pemantauan parlemen dengan para akademisi dan praktisi pemantauan parlemen yang tergabung dalam Asian Civil Society Research Network (ACSRN) pada Selasa (12/9/2023).
Pada sesi yang berfokus pada pengalaman Indonesia tersebut, PSHK diwakili oleh Peneliti Senior Eryanto Nugroho, Direktur Eksekutif Rizky Argama, dan Deputi Direktur Eksekutif Fajri Nursyamsi. Empat hal yang menjadi pokok pembahasan dalam diskusi itu mencakup konteks sejarah parlemen, perkembangan organisasi dan aktivitas pemantauan parlemen, kontribusi masyarakat sipil dalam pemantauan parlemen, serta tantangan yang dihadapi dalam pemantauan parlemen. Ery, Gama, dan Fajri juga menyampaikan peran dan pengalaman PSHK sejak pasca-Reformasi 1998 dalam aktivitas pemantauan parlemen, seperti penerbitan laporan kinerja legislasi, pelatihan kepada anggota parlemen yang baru terpilih, serta pemanfaatan media sosial dalam memantau kerja parlemen melalui kanal Twitter @PantauDPR.
Sesi informasi terkait pemantauan parlemen ini digagas oleh Profesor Akihiro Ogawa dari Asia Institute, The University of Melbourne. Sesi serupa diadakan secara berseri untuk mendengar pengalaman negara-negara lain, seperti Jepang, Taiwan, Thailand, Kamboja, dan Laos. Kegiatan ini merupakan bagian dari kerja sama antara PSHK dan ACSRN dalam rangka meningkatkan kemitraan di antara organisasi masyarakat sipil di Asia yang fokus pada isu masyarakat sipil, demokrasi, dan pemantauan parlemen. Sebagai tindak lanjut, PSHK dijadwalkan berpartisipasi dalam lokakarya internasional di The University of Melbourne, Australia, pada November 2023.