“Bukan hanya untuk manusia, tetapi juga menulis untuk mesin,” Marissa Saraswati, Managing Editor for Digital Media di Majalah Gadis, mengutarakannya dalam pelatihan internal terkait media online. Itu disebabkan oleh cara berkomunikasi dan kebiasaan membaca yang berbeda antara media online dan media cetak. Maka itu, Marissa dalam pelatihan di PSHK dan STH Indonesia Jentera pada Selasa, 28 Juni 2016 memastikan ada tiag hal yang perlu diperhatikan, yaitu kata kunci, tren, dan kredibilitas situs. Bahkan, jika ingin pembaca menetap di laman situs kita, rata-rata delapan detik pertama merupakan waktu yang signifikan untuk menggaet perhatian pembaca online.
Judul dan pembuka tulisan pun menjadi perhatian utama pembaca dan hampir bisa dibilang penentu bagi pembaca untuk terus melanjutkan atau tidak. Gaya bahasa yang mudah, lugas, dan menyenangkan jadi kunci utama. Kesalahan pengejaan juga merugikan karena tidak bisa dipanggil kembali. Tulisan berbunga-bunga juga bukannya tidak bagus, melainkan pembaca jarang menggunakan kata-kata itu untuk mencari tulisan yang dibutuhkannya. Gambar-gambar yang mewakili dan juga tautan-tautan yang berhubungan dalam laman sendiri penting untuk disajikan. Selain memudahkan pembaca, ini juga bisa meningkatkan pengenalan mesin terhadap kata kunci yang kita gunakan. Kembali pada ungkapan di awal, ini bukan hanya ditujukan kepada manusia, tetapi juga mesin.
Tetap saja, siapakah pembaca atau pengguna yang ingin dituju? Itu pertanyaan penting yang sebenarnya juga bisa dibantu dengan melihat analisis yang sudah tersedia. Analisis itu bisa membantu kita untuk merancang strategi komunikasi. Misalnya, penyebaran informasi melalui media sosial bisa memperhatikan jam sibuk yang terlihat dari hasil analisis. Setiap jenis media sosial bisa ditujukan untuk pengguna yang berbeda juga. Di situlah, gaya bahasa dan informasi bisa dipilah agar sesuai dengan pengguna. Marissa mengajukan rekomendasi, seperti membuat editorial plan. Dalam penutupannya, ia mengatakan bahwa peluang PSHK dan STH Indonesia Jentera besar jika digarap dengan penuh perencanaan.
Penulis: Amalia Puri Handayani